Perkembangan zaman dan teknologi informasi telah menggiring kaum muda untuk berkomunikasi dengan caranya sendiri, seperti penggunaan bahasa gaul, hingga bisa mengancam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah identitas bangsa, karenanya tidak pantas perkembangan zaman dan perubahan teknologi komunikasi menggerusnya. Terlebih dasarnya hanya, atas dasar pergaulan. Pergeseran itu tampak di kalangan remaja, utamanya saat mengirim pesan singkat melalui ponsel atau berkomunikasi di dunia maya melalui facebook. Bahasa gaul atau kerap disebut sebagai bahasa alay ini baik, asal dikendalikan, jangan kebablasan seperti sekarang ini. Setiap saat mempergunakan bahasa gaul tidak lagi melihat tempat atau waktunya. Untuk itu perlu diberikan peringatan kepada anak muda untuk tidak terus menerus bercakap-cakap menggunakan bahasa gaul karena bahasa itu bisa merusak tata Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Munculnya bahasa gaul terjadi karena dinamika kehidupan masyarakat. Kemajuan teknologi komunikasi yang pesat turut mendorong perkembangan bahasa. Ditambah lagi dengan kemunculan situs jejaring sosial di dunia maya. Untuk mengedalikan itu semua, peran orangtua, keluarga, pengajar, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Jika tidak penggunaan bahasa alay itu akan merusak tata Bahasa Indonesia dan Bahasa lainnya.
Munculnya bahasa gaul terjadi karena dinamika kehidupan masyarakat. Kemajuan teknologi komunikasi yang pesat turut mendorong perkembangan bahasa. Ditambah lagi dengan kemunculan situs jejaring sosial di dunia maya. Untuk mengedalikan itu semua, peran orangtua, keluarga, pengajar, dan masyarakat sangat dibutuhkan. Jika tidak penggunaan bahasa alay itu akan merusak tata Bahasa Indonesia dan Bahasa lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman di Indonesia semakin terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia dalam penggunaan tata bahasanya. Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan bahasa indonesia sebagai identitas bangsa pada saat sekarang dan masa yang akan datang. Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul dan parahnya lagi para generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari penggunaan bahasa gaul ini. Bahkan generasi muda inilah yang lebih banyak memakai bahasa gaul daripada memakai bahasa Indonesia. Untuk menghindari penggunaan bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhada Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional. Seiring dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak sekali dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap bahasa indonesia sebagai identitas bangsa, salah satunya adalah eksistensi bahasa Indonesia terancam terpinggirkan oleh bahasa gaul. Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pembususkan bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat.
Akibat atau dampak yang ditimbulkan oleh bahasa gaul yang lain yaitu menurunnya Derajat Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia masih sangat muda usianya dibandingkan dengan bahasa lainya, tidak mengherankan apabila dalam sejarah pertumbuhannya, perkembangan bahasa asing yang lebih maju. Seperti kita ketahui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini dikuasai oleh bangsa-bangsa barat. Merupakan hal yang wajar apabila bahasa mereka pula yang menyertai penyebaran ilmu pengetahuan tersebut ke seluruh dunia. Indonesia sebagai Negara yang baru berkembang tidak mustahil menerima pengaruh dari Negara asing. Kemudian masuklah ke dalam bahasa Indonesia istilah-istilah kata asing karena memang makna yang dimaksud oleh kata-kata asing tersebut belum ada dalam bahasa Indonesia. Sesuai sifatnya sebagai bahasa represif, sangat membuka kesempatan untuk itu. Melihat kondisi seperti ini, timbullah beberapa anggapan yang tidak baik. Bahasa Indonesia dianggap sebagai bahasa yang miskin, tidak mampu mendukung ilmu pengetahuan yang modern. Pada pihak lain muncul sikap mengagung-agungkan bahasa inggris dan bahasa asing lainnya. Dengan demikian timbul anggapan mampu berbahasa inggris atau bahasa asing merupakan ukuran derajat seseorang. Akhirnya motivasi untuk belajar menguasai bahasa asing lebih tinggi daripada belajar dan menguasai bahasa sendiri. Kenyataan adanya efek social yang lebih baik bagi orang yang mampu berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia, hal ini lebih menururnkan lagi derajat bahasa Indonesia di mata orang awam. untuk menghindari makin hilangnya pemahaman kaum muda dan masyarakat tentang bahasa indonesia adalah perlunya ditanamkan kesadaran dan pemahaman membedakan penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar sesuai konteks. Masyarakat termasuk pendidik dihimbau untuk menjaga dan melestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang utama dan penting sebagai warga negara Indonesia. Di era global, penguasaan bahasa asing tetap diperlukan. Namun yang lebih penting adalah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama. Sehingga kekhawtairan kita akan buramnya penggunaan bahasa Indonesia di media digital yang dianggap tidak baik dan tidak benar tidak akan terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar